Senin, 27 Agustus 2018

RESUME SELF 2

Resume SELF2 / 26 Agustus 2018 
“Dinamika Dakwah Dalam Setiap Kepengurusan SEF"

Kak Reza 
Awal kepengurusan Kak Reza yakni di tahun 2006. Dahulu belum ada open recruitment, anggota pun hanya beranggotakan tujuh orang. Dan di tahun selanjutnya baru diadakan open recruitment. Yang dihadapi antara lain anggota masih sedikit, dan diawal masih merintis dinamika datang dari pihak luar seperti masih banyaknya orang alergi terkait dengan ilmu syariah, sehingga harus meyakinkan betulbetul orang-orang pada saat itu, selain itu belum adanya softskill dengan nilai adanya sertifkat juga membuat orang-orang sulit untuk diajak mengikuti seminar-seminar.
Pesan dari Kak Reza:
1. Coba luruskan niat kembali, untuk apa ada di SEF ini?
Karena terdapat 3 golongan orang ahli neraka, yaitu :
 Seseorang yang membaca Al-Qur’an dengan tartil dan merdu namun tujuannya adalah hanya untuk disebut Qori’
 Seseorang yang dermawan namun niatnya adaah untuk dikatakan dermawan
 Orang yang berjihad di jalan Allah, yang tujuannya hanya ingin dikatakan seorang pemberani
2. Sadarilah kita seorang Pemuda Islam
3. Tuntutlah ilmu terutama mengenai Islam karena ada dua orang yang tidak akan merasa kenyang di dunia ini, yaitu orang yang mengejar dunia dan orang yang lapar akan ilmu.

Kak Rizky Rizaldy 
1. SEF itu cermin (filsafat). SEF adalah cermin untuk mengetahui kita ini siapa, apa kekurangan kita dan apa yang harus kita perbaiki. Attitude yang harus kita miliki harus kerendahan hati dan keridhoan kita kepada Allah. Kita ini pada dasarnya outlayers, yaitu jangan menilai kenormalan publik sebagai kebenaran. Allah pilih pundak yang tepat dan kuat untuk mengemban dan mengemblikan kehormatan agama. Dakwah yang paling objektif dalam menilai diri kita yaitu saudara/saudari kita. Jangan mengharapkan kenormalan ada di SEF ini. Mindset kita adalah mindset pemenang.

2. Perbanyak bertemu, kurangi kesendirian. Kasih sayang tidak akan sampai jika hanya melalui chat Whatsapp dan lain sebagainya. Perbanyak diskusi dengan bertemu. Dan jika bertemu berusahalah untuk berada di sekitar masyarakat secara langsung agar basah dan subur hati kita.
Pesan Kak Aldy yaitu kita harus berusaha transparan tanpa mengesampingan kerahasiaan tertentu, NO kakak-kakak eksklusif, cintailah majelis, jalinlah ukhuwah dan jika ada yang salah, maka perbaikilah.

Kak Irul 
Di SEF ini sudah benar sebagai lembaga dakwah, dan kita disini harus ikhlas dalam menerima amanah yang diberikan karena jika kita dididik seperti apapun itu, jika tidak ikhlas maka efeknya akan bahaya untuk kedepannya. Pelajari dan perdalam lagi budaya dalam membaca bukunya. Itu sangat penting karena untuk berdakwah ini hal yang sangat dibutuhkan yaitu ilmu.
Pesan untuk BPH :
1. Semangat untuk menuntut ilmu, dan tidak manja
2. Perbaiki akhlak dan akidahnya
3. Jika kita mengeluh seharusnya kita malu karena kepengurusan di awal lebih berat dari ini.

Kak Kahfi 
Permasalahan terbesar di kepengurusan ini adalah adanya “menuntut” sehingga menimbulkan gap. Masalah yang menjadi momok di SEF dari “keilmuan” yaitu dari individunya yang tidak gelisah atas kebodohannya. Kejayaan Islam itu pasti, dan Medinat Al Falah merupakan suatu langkah untuk membuat peradaban tersebut. Dan tiket untuk iku dalam kejayaan Islam itu maka harus “Iqro”

Kak Husin 
Orang-orang besar adalah orang-orang pilihan dari Allah, dan itu ada di keluarga SEF ini. Dan kalau ingin jadi orang besar yang bermanfaat, maka ikuti alurnya di SEF, jangan banyak bertanya, jangan mengeluh. Dan salah satu cirri orang besar adalah mereka yang detail dengan hal-hal yang kecil. Jangan menjadi seseorang yang gelas penuh yaitu tidak mau menerima nasihat, tidak mau dikritik maka dengan hal itu akan menjadikannya sebagai seorang yang kerdil. Pemenang itu sejatinya bukan yang kuat fisiknya tetapi yang bisa bertahan sampai akhir.

Kak Rivaldi Samah 
Jangan pernah merasa sombong dalam dakwah ini, selalu memohon kepada Allah. Jauhkan pikiran bahwa kita punya masalah paling berat, karena diluar sana masih ada yang lebih berat. Milikilah akhlak dan perilaku terbaik, jadikan SEF sebagai kendaraan untuk mencapai ridho Allah.

Kak Qodhyan Fatahillah 
Di SEF itu takdir, dinamikanya selalu bergerak tidak berhenti. Dan kita harus menjadi sesuatu bukan menemukan sesuatu setelah menerima takdir ini. Yang membuat semangat di SEF adalah mimpi, dengan mencari mimpi seabstrak mungkindi SEF. Jangan terlalu bawa perasaan dalam dakwah ini. Makin banyak masalah di SEF makin peka dan makin bergerak secara dinamis dakwah ini.

Kak Roqqib 
Untuk mengetahui dinamika di SEF yaitu dengan mengenal diri kita dahulu, kemudian mengenal tim kita, mengenal organisasi, dan mengenal lingkungan/tantangan dengan membuat target untuk tujuan kedepannya, sering menanyakan kabar tim, mengenal budaya dalam organisasi, kemudian menyusun dan memperkirakan hal-hal yang terjadi, lalu mengevaluasi bersama.
Pesan dari Kak Roqqib yaitu ciptakan dinamika dakwah yang lebih baik dengan menyusun rencana, eksekusi, dan evaluasi. Dinamika dakwah itu harus bersama-sama, membangun dinamika harus punya niat untuk kebermanfaatan. Dinamika itu harus ikhlas untuk menerima masukan dan kritikan. Kita harus amanah karena amanah tidak salah memilih pundak.

Resume SELF2 / 26 Agustus 2018 
Leadership Group Discussion (LGD) : Supporting System 

Pengambilan keputusan yang harus diambil secara objektif terkait visi dan misi serta tujuan yang dimana diambil dari beberapa alternatif keputusan dan diambillah keputusan yang dinilai terbaik.

Pertanyaan 1: Mengapa kita perlu membangun supporting system? 
Supporting system ini ibarat sistem tubuh manusia, sangat penting karena akan menjalankan sistem di SEF. Dan sangat penting, karena akan membantu sistem yang ada di sebuah organisasi dan akan memperlancar sistem yang ada (Kak Taufik). Adanya sinkronisasi dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dan supporting system yang saling bersinergi (Kak Nina). Sebagai penyokong untuk menuju tujuan yang sama dan meminimalisir hambatan yang ada, perlu adanya tata kelola yang baik untuk supporting system (Kak Mulyadi). Ada dua faktor dalam supporting system yaitu internal dan ekstrenal. Dari adanya supporting system untuk mendidik internal dan menghasilkan didikan yang baik (Kak Wawan). Supporting system dengn memaksimalkan sistem yang ada sebagai sistem pendukung (media dan fasilitas) dengan memanfaatkan potensi Mujahid SEF (Endang).

Kasus (Kak Atul) : Bagaimana Mujahid SEF untuk mengatasi ego dalam mencapai supporting system? 
Mengontrol ego individu masing-masing (Kak Wizly). Dengan membangun keyakinan dengan berkomuniksi satu sama lain dan saling percaya lalu tabayyun (Kak Akrom). Dengan memahami sistem dalam SEF sendiri, memahami aturan dn satu pemikiran (Kak Septian). Perlu adanya supporting system dan keputusan pun tidak hanya dari beberapa pihak yaitu dengan cara pertama yang harus dilakukan yaitu mendekati orang yang egois secara personal/pribadi, kemudian mengambil keputusan yang objektif dan bersama-sama, dan terakhir dengan musyawarah serta tidak mengutamakan keputusan secara sepihak (Kak Rahmat). Ego itu pun mengikuti sistem yangada, ego timbul ketika sistem itu pun berjalan dengan arah yang positif (Kak Zaki).

Pertanyaan 2 : Bisakah supporting system diterapkan? 
Melihat kembali tata kelola supporting system yang berjalan (Kak Wizly). Mengelola ego dalam organisasi itu sendiri dengan mengetahui ego dari masing-masing individu yang mana ia memiliki kepentingan lain di luar organisasi dan di dalam organisasi. Dan sangat diperlukan untuk membuat ego yang ada mengarahkan kepada hal-hal baik di luar maupun di dalam organisasi (Endang). Supporting system itu harus didukung dengan pengetahuan yang dinilai harus sama dimana paham fungsi setiap divisi agar tidak terlihat isi dapur dari divisi itu sendiri (Kak Nabbila). Contohnya adalah SCI dengan bentuk supporting system yaitu adanya komite-komite dalam pelaksanaannya dan perlu bantuan Sumber Daya Manusia (SDM) lainnya untuk memberi dukungan agar acara dapat berjalan lancar dan sesuai harapan.

Pertanyaan 3 : Bagaimana membangun diri kita untuk supporting system? 
Harus memahami diri kita sendiri dengan begitu kita juga akan bisa memahami orang lain, implementasinya dapat dicontohkan dari supporting system dalam kepengurusan (BPH). Untuk membangun diri kita sebagai suppoting system yaitu dengan mengetahui prioritas kita seberapa besar untuk SEF dan apa yang kita berikan untuk SEF (Kak Akrom). Berikan dengan ilmu pengetahuan, kemudian meminimalisir keegoisan dengan merubah diri sendiri, setelah itu tentukan posisi kita dan porsi kita di SEF (Kak Olyn).Kita harus mengetahui tangible dan intangible dalam membangun diri kita ini yaitu dengan mengetahui dan membahas target dan tujuan, kemudian performance supporting dan motivation supporting serta berusaha untuk optimal dalam management stress (Kak Zaki).Satu pendapat dan menyatukan pendapat serta mempercayakan keputusan dalam suatu kepemimpinan dri seorang pemimpin (Kak Septian).

Pendapat (Kak Eka) tentang supporting system : 
 Kepengurusan BPH itu satu.
 Saling membantu untuk mencapai tujuan
 Dengan memperbaiki leadership 360’, untuk berkomunikasi secara ke atas, ke kiri dan kanan, serta ke bawah dimana harus seimbang.
 Kepemilikan SEF untuk tujuan bersama.
 Tidak boleh disebutkan kembali kata tangible dan intangible

Pendapat (Kak Via) tentang supporting system :
 Keputusan tertinggi ada pada musyawarah dalam SEF, bukan pada ketua
 Dan pastikan keputusan tersebut disepakati oleh seluruh yang ada dalam musyawarah.
 Terapkan kembali leadership 360’

Pertanyaan 4 : Pada saat pemimpin mengambil keputusan dan terjadi kesalahan besar dan tidak dapat dimaklumi, bagaimana sikap kalian? 
Muhasabah (Kak Wizly), mengambil keputusan yang kuat (Kak Akrom), antisipasi terlebih dahulu dan menerima resiko (Kak Rahmat), menyikapi, memahami keputusan tersebut dan musyawarah kembali (Kak Septian), tabayyun (Kak Muyadi), mendengar dan menaati selama keputusan itu baik, perlu diskusi untuk mengontrol egoism pemimpin (Kak Zaki), melihat maslahah dan diperbaiki (Kak Taufik), jangan menghilang dan jangan ditinggalkan (Kak Nina), diselesaikan dengan solusi (Kak Reren), menghormati keputusannya, dan menjalani keputusan (Kak Yolanda), evaluasi dan merubah bersama (Kak Aulia), jangan menghilang dan menghadapi bersama (Endang), hadapi bersama dan menyelesaikan bersama tanpa menyalahkan (Kak Olyn).

Pertanyaan 5 : Apa permasalahan dan solusi dalam supporting system? 
Masalah : koordinasi, egois, kepercayaan dan komunikasi.
Solusi : memberikan motivasi dan pemahaman (Kak Aulia), membangun kepercayaan dengan menasihati an komunikasi yang baik (Kak Reren), dan membangun komunikasi dengan sering bertemu (Kak Yolanda).
Kesimpulan : Memahami Leadership 360’ dan mempraktikkan leadership 360’ tersebut dalam kepengurusan selanjutnya dan memberikan hal terbaik untuk adik-adiknya nanti.