Resume SELF2 / 26 Agustus 2018
“Dinamika Dakwah Dalam Setiap Kepengurusan SEF"
Kak Reza
Awal kepengurusan Kak Reza yakni di tahun 2006. Dahulu belum ada open recruitment, anggota pun
hanya beranggotakan tujuh orang. Dan di tahun selanjutnya baru diadakan open recruitment. Yang
dihadapi antara lain anggota masih sedikit, dan diawal masih merintis dinamika datang dari pihak luar
seperti masih banyaknya orang alergi terkait dengan ilmu syariah, sehingga harus meyakinkan betulbetul
orang-orang pada saat itu, selain itu belum adanya softskill dengan nilai adanya sertifkat juga
membuat orang-orang sulit untuk diajak mengikuti seminar-seminar.
Pesan dari Kak Reza:
1. Coba luruskan niat kembali, untuk apa ada di SEF ini?
Karena terdapat 3 golongan orang ahli neraka, yaitu :
Seseorang yang membaca Al-Qur’an dengan tartil dan merdu namun tujuannya adalah
hanya untuk disebut Qori’
Seseorang yang dermawan namun niatnya adaah untuk dikatakan dermawan
Orang yang berjihad di jalan Allah, yang tujuannya hanya ingin dikatakan seorang
pemberani
2. Sadarilah kita seorang Pemuda Islam
3. Tuntutlah ilmu terutama mengenai Islam karena ada dua orang yang tidak akan merasa kenyang
di dunia ini, yaitu orang yang mengejar dunia dan orang yang lapar akan ilmu.
Kak Rizky Rizaldy
1. SEF itu cermin (filsafat). SEF adalah cermin untuk mengetahui kita ini siapa, apa kekurangan
kita dan apa yang harus kita perbaiki. Attitude yang harus kita miliki harus kerendahan hati dan
keridhoan kita kepada Allah. Kita ini pada dasarnya outlayers, yaitu jangan menilai kenormalan
publik sebagai kebenaran. Allah pilih pundak yang tepat dan kuat untuk mengemban dan
mengemblikan kehormatan agama. Dakwah yang paling objektif dalam menilai diri kita yaitu
saudara/saudari kita. Jangan mengharapkan kenormalan ada di SEF ini. Mindset kita adalah
mindset pemenang.
2. Perbanyak bertemu, kurangi kesendirian. Kasih sayang tidak akan sampai jika hanya melalui
chat Whatsapp dan lain sebagainya. Perbanyak diskusi dengan bertemu. Dan jika bertemu
berusahalah untuk berada di sekitar masyarakat secara langsung agar basah dan subur hati kita.
Pesan Kak Aldy yaitu kita harus berusaha transparan tanpa mengesampingan kerahasiaan tertentu,
NO kakak-kakak eksklusif, cintailah majelis, jalinlah ukhuwah dan jika ada yang salah, maka
perbaikilah.
Kak Irul
Di SEF ini sudah benar sebagai lembaga dakwah, dan kita disini harus ikhlas dalam menerima amanah
yang diberikan karena jika kita dididik seperti apapun itu, jika tidak ikhlas maka efeknya akan bahaya
untuk kedepannya. Pelajari dan perdalam lagi budaya dalam membaca bukunya. Itu sangat penting
karena untuk berdakwah ini hal yang sangat dibutuhkan yaitu ilmu.
Pesan untuk BPH :
1. Semangat untuk menuntut ilmu, dan tidak manja
2. Perbaiki akhlak dan akidahnya
3. Jika kita mengeluh seharusnya kita malu karena kepengurusan di awal lebih berat dari ini.
Kak Kahfi
Permasalahan terbesar di kepengurusan ini adalah adanya “menuntut” sehingga menimbulkan gap.
Masalah yang menjadi momok di SEF dari “keilmuan” yaitu dari individunya yang tidak gelisah atas
kebodohannya. Kejayaan Islam itu pasti, dan Medinat Al Falah merupakan suatu langkah untuk
membuat peradaban tersebut. Dan tiket untuk iku dalam kejayaan Islam itu maka harus “Iqro”
Kak Husin
Orang-orang besar adalah orang-orang pilihan dari Allah, dan itu ada di keluarga SEF ini. Dan kalau
ingin jadi orang besar yang bermanfaat, maka ikuti alurnya di SEF, jangan banyak bertanya, jangan
mengeluh. Dan salah satu cirri orang besar adalah mereka yang detail dengan hal-hal yang kecil.
Jangan menjadi seseorang yang gelas penuh yaitu tidak mau menerima nasihat, tidak mau dikritik maka
dengan hal itu akan menjadikannya sebagai seorang yang kerdil. Pemenang itu sejatinya bukan yang
kuat fisiknya tetapi yang bisa bertahan sampai akhir.
Kak Rivaldi Samah
Jangan pernah merasa sombong dalam dakwah ini, selalu memohon kepada Allah. Jauhkan pikiran
bahwa kita punya masalah paling berat, karena diluar sana masih ada yang lebih berat. Milikilah akhlak
dan perilaku terbaik, jadikan SEF sebagai kendaraan untuk mencapai ridho Allah.
Kak Qodhyan Fatahillah
Di SEF itu takdir, dinamikanya selalu bergerak tidak berhenti. Dan kita harus menjadi sesuatu bukan
menemukan sesuatu setelah menerima takdir ini. Yang membuat semangat di SEF adalah mimpi,
dengan mencari mimpi seabstrak mungkindi SEF. Jangan terlalu bawa perasaan dalam dakwah ini.
Makin banyak masalah di SEF makin peka dan makin bergerak secara dinamis dakwah ini.
Kak Roqqib
Untuk mengetahui dinamika di SEF yaitu dengan mengenal diri kita dahulu, kemudian mengenal tim
kita, mengenal organisasi, dan mengenal lingkungan/tantangan dengan membuat target untuk tujuan
kedepannya, sering menanyakan kabar tim, mengenal budaya dalam organisasi, kemudian menyusun
dan memperkirakan hal-hal yang terjadi, lalu mengevaluasi bersama.
Pesan dari Kak Roqqib yaitu
ciptakan dinamika dakwah yang lebih baik dengan menyusun rencana, eksekusi, dan evaluasi.
Dinamika dakwah itu harus bersama-sama, membangun dinamika harus punya niat untuk
kebermanfaatan. Dinamika itu harus ikhlas untuk menerima masukan dan kritikan. Kita harus amanah
karena amanah tidak salah memilih pundak.
Resume SELF2 / 26 Agustus 2018
Leadership Group Discussion (LGD) : Supporting System
Pengambilan keputusan yang harus diambil secara objektif terkait visi dan misi serta tujuan yang
dimana diambil dari beberapa alternatif keputusan dan diambillah keputusan yang dinilai terbaik.
Pertanyaan 1: Mengapa kita perlu membangun supporting system?
Supporting system ini ibarat sistem tubuh manusia, sangat penting karena akan menjalankan sistem di
SEF. Dan sangat penting, karena akan membantu sistem yang ada di sebuah organisasi dan akan
memperlancar sistem yang ada (Kak Taufik). Adanya sinkronisasi dengan Sumber Daya Manusia
(SDM) dan supporting system yang saling bersinergi (Kak Nina). Sebagai penyokong untuk menuju
tujuan yang sama dan meminimalisir hambatan yang ada, perlu adanya tata kelola yang baik untuk
supporting system (Kak Mulyadi). Ada dua faktor dalam supporting system yaitu internal dan
ekstrenal. Dari adanya supporting system untuk mendidik internal dan menghasilkan didikan yang baik
(Kak Wawan). Supporting system dengn memaksimalkan sistem yang ada sebagai sistem pendukung
(media dan fasilitas) dengan memanfaatkan potensi Mujahid SEF (Endang).
Kasus (Kak Atul) : Bagaimana Mujahid SEF untuk mengatasi ego dalam mencapai supporting system?
Mengontrol ego individu masing-masing (Kak Wizly). Dengan membangun keyakinan dengan
berkomuniksi satu sama lain dan saling percaya lalu tabayyun (Kak Akrom). Dengan memahami sistem
dalam SEF sendiri, memahami aturan dn satu pemikiran (Kak Septian). Perlu adanya supporting
system dan keputusan pun tidak hanya dari beberapa pihak yaitu dengan cara pertama yang harus
dilakukan yaitu mendekati orang yang egois secara personal/pribadi, kemudian mengambil keputusan
yang objektif dan bersama-sama, dan terakhir dengan musyawarah serta tidak mengutamakan
keputusan secara sepihak (Kak Rahmat). Ego itu pun mengikuti sistem yangada, ego timbul ketika
sistem itu pun berjalan dengan arah yang positif (Kak Zaki).
Pertanyaan 2 : Bisakah supporting system diterapkan?
Melihat kembali tata kelola supporting system yang berjalan (Kak Wizly). Mengelola ego dalam
organisasi itu sendiri dengan mengetahui ego dari masing-masing individu yang mana ia memiliki
kepentingan lain di luar organisasi dan di dalam organisasi. Dan sangat diperlukan untuk membuat ego
yang ada mengarahkan kepada hal-hal baik di luar maupun di dalam organisasi (Endang). Supporting
system itu harus didukung dengan pengetahuan yang dinilai harus sama dimana paham fungsi setiap
divisi agar tidak terlihat isi dapur dari divisi itu sendiri (Kak Nabbila). Contohnya adalah SCI dengan
bentuk supporting system yaitu adanya komite-komite dalam pelaksanaannya dan perlu bantuan
Sumber Daya Manusia (SDM) lainnya untuk memberi dukungan agar acara dapat berjalan lancar dan
sesuai harapan.
Pertanyaan 3 : Bagaimana membangun diri kita untuk supporting system?
Harus memahami diri kita sendiri dengan begitu kita juga akan bisa memahami orang lain,
implementasinya dapat dicontohkan dari supporting system dalam kepengurusan (BPH). Untuk
membangun diri kita sebagai suppoting system yaitu dengan mengetahui prioritas kita seberapa besar
untuk SEF dan apa yang kita berikan untuk SEF (Kak Akrom). Berikan dengan ilmu pengetahuan,
kemudian meminimalisir keegoisan dengan merubah diri sendiri, setelah itu tentukan posisi kita dan
porsi kita di SEF (Kak Olyn).Kita harus mengetahui tangible dan intangible dalam membangun diri
kita ini yaitu dengan mengetahui dan membahas target dan tujuan, kemudian performance supporting
dan motivation supporting serta berusaha untuk optimal dalam management stress (Kak Zaki).Satu
pendapat dan menyatukan pendapat serta mempercayakan keputusan dalam suatu kepemimpinan dri
seorang pemimpin (Kak Septian).
Pendapat (Kak Eka) tentang supporting system :
Kepengurusan BPH itu satu.
Saling membantu untuk mencapai tujuan
Dengan memperbaiki leadership 360’, untuk berkomunikasi secara ke atas, ke kiri dan kanan,
serta ke bawah dimana harus seimbang.
Kepemilikan SEF untuk tujuan bersama.
Tidak boleh disebutkan kembali kata tangible dan intangible
Pendapat (Kak Via) tentang supporting system :
Keputusan tertinggi ada pada musyawarah dalam SEF, bukan pada ketua
Dan pastikan keputusan tersebut disepakati oleh seluruh yang ada dalam musyawarah.
Terapkan kembali leadership 360’
Pertanyaan 4 : Pada saat pemimpin mengambil keputusan dan terjadi kesalahan besar dan tidak dapat
dimaklumi, bagaimana sikap kalian?
Muhasabah (Kak Wizly), mengambil keputusan yang kuat (Kak Akrom), antisipasi terlebih dahulu dan
menerima resiko (Kak Rahmat), menyikapi, memahami keputusan tersebut dan musyawarah kembali
(Kak Septian), tabayyun (Kak Muyadi), mendengar dan menaati selama keputusan itu baik, perlu
diskusi untuk mengontrol egoism pemimpin (Kak Zaki), melihat maslahah dan diperbaiki (Kak
Taufik), jangan menghilang dan jangan ditinggalkan (Kak Nina), diselesaikan dengan solusi (Kak
Reren), menghormati keputusannya, dan menjalani keputusan (Kak Yolanda), evaluasi dan merubah
bersama (Kak Aulia), jangan menghilang dan menghadapi bersama (Endang), hadapi bersama dan
menyelesaikan bersama tanpa menyalahkan (Kak Olyn).
Pertanyaan 5 : Apa permasalahan dan solusi dalam supporting system?
Masalah : koordinasi, egois, kepercayaan dan komunikasi.
Solusi : memberikan motivasi dan pemahaman (Kak Aulia), membangun kepercayaan dengan
menasihati an komunikasi yang baik (Kak Reren), dan membangun komunikasi dengan sering bertemu
(Kak Yolanda).
Kesimpulan : Memahami Leadership 360’ dan mempraktikkan leadership 360’ tersebut dalam
kepengurusan selanjutnya dan memberikan hal terbaik untuk adik-adiknya nanti.