ANALISIS JURNAL STUDI KASUS MANAJEMEN PEMASARAN
GLOBAL
(Endang Sulastri, NPM:12215218, Kelas :4EA23)
Judul Jurnal :
STRATEGI
PEMASARAN INDUSTRI MEBEL DALAM MENEMBUS PASAR GLOBAL MELALUI ANALISIS SWOT
(Studi Kasus pada CV Mandiri Abadi Jepara)
Nur
Fidiyati, Jamaludin Malik S.Pd M.Si, Leonardo Budi H SE MM (Mahasiswa Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang, Dosen Fakultas Ekonomika
dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang)
·
SAP Materi Pertemuan 1 :
Mampu menjelaskan teori terkait: Konsep pemasaran
global, kekuatan yang mendorong dan menghambat, orientasi manajemen, dan bisnis
internasional.
Analisis Jurnal:
Menurut
Kotler & Keller (2008, p. 198)
Pemasaran global adalah proses menfokuskan sumber daya (manusian, uang,
aset fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan
dan menanggapi ancaman pasar global.
CV Mandiri Abadi adalah salah satu perusahaan
manufaktur penghasil mebel Jepara yang
fokus pada produk ekspor. Perusahaan ini telah berhasil menjual produknya
hingga ke beberapa benua seperti Amerika, Eropa dan Australia. Perusahaan ini
telah berhasil bertahan menjalin kerjasama dagangnya dengan luar negeri selama
lebih dari 20 tahun. Bahkan dari beberapa buyer, mereka dapat menjalin
kerjasama dalam waktu yang relatif lama
dan berhasil mendapatkan buyer baru dari beberapa loyal buyer tersebut. Dengan reputasi perusahaan dan
kekuatan produk yang dimiliki, tentunya perusahaan ini akan semakin percaya
diri melakukan pemasaran luar negeri. Akan tetapi setiap usaha tentunya
memiliki ancaman yang dapat menghambat tujuan perusahaan, bahkan dapat
mengancam kelangsungan usaha. Meskipun
perusahaan ini telah berhasil menjalin kerjasama dengan pasar luar negeri,
namun ada beberapa pasar yang gagal dimasuki oleh perusahaan. Jika hal ini
dibiarkan, maka usaha perluasan pasar perusahaan tidak akan
terealisasikan.
·
SAP Materi Pertemuan 2:
Mampu menjelaskan teori terkait perencanaan
pemasaran global, dan tahap-tahap pengembangan perusahaan transnasional.
Analisis Jurnal:
Penetapan posisi adalah tindakan merancang tawaran
dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas (di antara para
pesaing) di dalam benak pelanggan sasarannya. Setelah perusahaan memutuskan
segmen mana yang akan dimasuki, selanjutnya diputuskan pula posisi mana yang
ingin ditempati dalam segmen tersebut (Ramadhan dan Sofiyah, 2013,p. 4).
Perusahaan perlu melakukan tindakan untuk merancang produk dan bauran pemasaran
agar tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen. Tjiptono (2008:78) menjelaskan
bahwa keberhasilan dari positioning sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan
untuk dapat mendiferensiasikan dirinya scara efektif dibandingkan para
pesaingnya. Perusahaan juga perlu meneliti atau mengidentifikasi posisinya
dengan posisi pesaing untuk mencari kesempatan dalam pasar. Jadi strategi
positioning merupakan salah satu faktor dalam meningkatkan kekuatan posisi
perusahaan di suatu pasar tertentu dibanding pesaing-pesaingnya.
·
SAP Materi Pertemuan 3:
Mampu mengidentifikasi aspek lingkungan ekonomi,
pola konsumsi, dan perkembangan pasar.
Analisis Jurnal:
Aspek Lingkungan Ekonomi: Hubungan dengan masyarakat
ini diwujudkan dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bentuk
pengadaan pengajian bersama warga sekitar perusahaan, mengadakan lomba-lomba,
memberikan bantuan sembako, juga memberikan material untuk pembangunan
sarana-sarana umum di lingkungan masyarakat sekitar.
Aspek Pasar: Kebutuhan akan furnitur di luar negeri
bagaikan sebuah life style, selalu berubah dan tidak ada matinya. Semua ini
memberikan peluang yang sangat besar pada CV Mandiri Abadi.
·
SAP Materi Pertemuan 8:
Mampu menjelaskan segmentasi global, mengidentifikasi
target dan posisi produk pasar global.
Analisis Jurnal:
Strategi Segmenting, Targeting dan Positioning (STP)
Setelah melakukan analisis keadaan perusahaan melalui
analisis SWOT, maka langkah selanjutnya adalah membuat perumusan strategi
pemasaran dengan menggunakan proses Segmenting, Targeting, dan Positioning
(STP). Arti dari strategi pemasaran STP adalah proses mengkategorikan, membidik
pasar yang diinginkan kemudian memposisikan pemasaran perusahaan dibandingkan
pesaing (Thidi 2017).
1. Proses
Segmenting : adalah proses mengkategorikan, mengklasifikasikan,
menggolonggolongkan semua target potensial produk yang akan dipasarkan
2.
Proses Targeting
: adalah proses menentukan sasaran, siapa yang dituju.
3. Proses
Positioning : adalah bagaimana menempatkan posisi di mata pelanggan jika
dibandingkan dengan pesaing.
·
SAP Materi Pertemuan 9:
Mampu menguasai teknik pengambilan keputusan terkait
dengan rantai pasok (supply chain) dan rantai nilai (value chain).
Analisis Jurnal:
Posisi Dan Ketersediaan Bahan Baku Karena lokasinya
yang strategis untuk memperoleh bahan baku, dan juga lokasinya yang dekat
dengan pelabuhan pengiriman sehingga waktu dan biaya pengiriman pun bisa
efisien.
Pedagang Perantara/Broker para buyer bertidak
sebagai pedagan perantara/broker yang mem-promosikan kepada buyer-buyer lain.
Banyak pembeli yang bekerja sama saat ini merupakan hasil perekomendasian dari
buyer lama. Semakin banyaknya pembeli yang terjaring akan memberikan peluang
bisnis yang lebih besar lagi untuk CV Mandiri Abadi. Bahkan hal ini dapat
mengurangi biaya promosi yang harus dikeluarkan.
·
SAP Materi Pertemuan 11:
Mampu menjelaskan pilihan strategi memasuki pasar
global dan berekspansi
Analisis Jurnal:
Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah tempat
dimana penelitian ini akan dilakukan, yaitu di CV Mandiri Abadi, Jalan Raya
Bawu-Ngabul Ds. Bawu RT.026 RW.005, Batealit, Jepara.
CV Mandiri Abadi merupakan perusahaan furnitur di Jepara
yang telah lama berkecimpung di pasar internasional. Selama lebih dari 20 tahun
perusahaan ini bekerja sama dengan banyak konsumen di berbagai negara. Pada
umumnya perusahaan domestik akan merambah pasar dalam negeri terlebih dahulu
sebelum memasuki pasar global. Namun ada juga perusahaan yang akan langsung
dapat memasuki pasar global tanpa harus melalui pasar domestik. Tentunya hanya
perusahaan-perusahaan yang telah berpengalaman yang dapat melakukan hal
tersebut. CV Mandiri Abadi adalah salah satu perusahaan yang langsung melakukan
pemasaran secara global, tidak merambah pasar domestik sebelumnya. Bahkan
hingga sekarang ini produk-produk dari CV Mandiri Abadi sebagian besar atau
bahkan hampir semuanya adalah produk untuk dijual ke luar negeri. Perusahaan
kurang berhasil melakukan penetrasi pasar di pasar domestik dan beberapa pasar
di luar negeri.
Analisis Faktor
Internal dan Eksternal
1.
Faktor Internal
A. Kekuatan (Strength)
a.
Hubungan dengan
Lingkungan Sekitar
Hubungan dengan
masyarakat ini diwujudkan dalam program Corporate Social Responsibility (CSR)
dalam bentuk pengadaan pengajian bersama warga sekitar perusahaan, mengadakan
lomba-lomba, memberikan bantuan sembako, juga memberikan material untuk
pembangunan sarana-sarana umum di lingkungan masyarakat sekitar.
b.
Teknologi
Baru-baru ini CV
Mandiri Abadi mendatangkan mesin produksi baru, yang menurut penuturan Manager
Representative CV Mandiri Abadi mesin tersebut belum dimiliki oleh perusahaan
pesaing, bahkan industri mebel lain di Jepara.
c.
Kualitas Produk
Karena kualitas produk
yang dihasilkan sangat baik, maka CV Mandiri Abadi dapat meningkatkan
penjualan, memperluas pasar, dan dapat menjaga kerja sama dengan buyerbuyer-nya
untuk kurun waktu yang lama.
d.
Harga Produk
Dalam menetapkan harga,
mereka sudah memperhitungkannya dengan sangat baik. Terbukti para pelanggan
mereka tidak pernah mengeluhkan tentang harga produk yang ditawarkan.
e.
Posisi Dan
Ketersediaan Bahan Baku
Karena lokasinya yang
strategis untuk memperoleh bahan baku, dan juga lokasinya yang dekat dengan
pelabuhan pengiriman sehingga waktu dan biaya pengiriman pun bisa efisien.
f.
Promosi
Salah satu alat promosi
yang hingga saat ini memegang peranan penting bagi pemasaran produk CV Mandiri
Abadi adalah para buyer mereka, atau dapat dikatakan saluran distribusi mereka.
Banyak dari buyer yang bekerja sama dengan CV Mandiri Abadi adalah para buyer
yang mendapat rekomendasi dari para buyer lama.
B. Kelemahan (Weakness)
a.
Sumber Daya
Manusia (SDM)
Perusahaan kurang bisa
mengelola dan mengendalikan karyawan-karyawan di bagian produksi. Hal yang
dikeluhkan manajemen perusahaan adalah budaya kerja karyawan yang sulit
dibenahi, kinerja karyawan yang kurang maksimal, serta karyawan yang sulit
diatur.
b.
Design Produk
dan Pengembangan Produk Baru
CV Mandiri Abadi
merupakan perusahaan manufaktur yang membuat produk furnitur untuk memenuhi
pesanan buyer. Desain yang ada pun adalah desain dari buyer. Jadi CV Mandiri
Abadi hanya menjadi Tukang Jahit. Secara tidak langsung perusahaan menjadi sangat
tergantung pada buyer, di sisi lain kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
produk yang inovatif menjadi rendah.
c.
Merk
Pentingnya membangun
merk ini kurang dikuasai oleh CV Mandiri Abadi. Mereka membuat produk sesuai pesanan buyer, dengan desain dari
buyer, menggunakan merk/label dari perusahaan buyer.
2.
Faktor Eksternal
A. Peluang
a.
Dukungan
Pemerintah
Kebijakan pemerintah di
kabupaten memberikan peluang secara tidak langsung dari kebijakan-kebijakannya
dalam upaya mendukung industri kerajinan kayu dan industri furnitur Jepara.
b.
Aspek Pasar
Kebutuhan akan furnitur
di luar negeri bagaikan sebuah life style, selalu berubah dan tidak ada
matinya. Semua ini memberikan peluang yang sangat besar pada CV Mandiri Abadi.
c.
Pedagang
Perantara/Broker
Para buyer bertidak
sebagai pedagan perantara/broker yang mem-promosikan kepada buyer-buyer lain.
Banyak pembeli yang bekerja sama saat ini merupakan hasil perekomendasian dari
buyer lama. Semakin banyaknya pembeli yang terjaring akan memberikan peluang bisnis
yang lebih besar lagi untuk CV Mandiri Abadi. Bahkan hal ini dapat mengurangi
biaya promosi yang harus dikeluarkan.
d.
Perubahan
Teknologi
Teknologi di berbagai
sektor saat ini memungkinkan perusahaan bergerak lebih leluasa untuk melakukan
bisnis. Perubahan teknologi di bidang peralatan, angkutan, juga metode pembayaran ikut menunjang kemudahan
para pembeli asing untuk melakukan kerja sama dengan CV Mandiri Abadi.
e.
Minat Konsumen
Industri furnitur
Indonesia memiliki kesempatan karena furnitur merupakan kebutuhan banyak orang
di luar negeri, untuk mengisi apartment kecil maupun untuk dekorasi outdoor.
B. Ancaman (Threat)
a.
Kebijakan
Pemerintah
Kebijakan pemerintah
selain memberikan peluang bagi usaha industri furnitur,
juga dapat memberikan ancaman yang merugikan perusahaan. Baik itu kebijakan
yang langsung berkaitan dengan usaha permebelan, atau kebijakan lain yang
memberikan dampak pada usaha mebel dalam negeri.
b.
Keberadaan
pesaing
Pesaing ini bisa pemain
lama atau pemain baru yang membuka usaha sejenis, letaknya berdekatan, atau
mungkin kompetitor yang lebih dulu membuka usahanya. Tidak hanya pesaing lama
yang perlu diwaspadai. Pesaing dari luar yang masuk ke Indonesia juga perlu
diwaspadai. Seperti misalnya peritel raksasa furnitur asal Swedia, yaitu IKEA.
c.
Bahan Baku
Saat ini CV Mandiri
Abadi tidak mengalami kendala untuk mendapatkan bahan baku. Namun tidak menutup
kemungkinan karena maraknya illegal loging akan mengurangi ketersediaan bahan
baku kayu.
d.
Pengurusan
Dokumen Ekspor
CV Mandiri Abadi Jepara
tidak pernah mengalami masalah yang seignifikan dalam pengurusan dokumen
ekspor. Akan tetapi prosedur ekspor yang begitu rumit seringkali menimbulkan
gangguan pada stabilitas pengiriman
Analisis
SAP
Analisis SAP dibuat dengan
memberikan bobot dan rating pada masingmasing faktor, baik faktor kekuatan
(strength) maupun kelemahan (weakness). Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa
total nilai tertimbang faktor internal perusahaan adalah 3,46 yang berarti
perusahaan berada di posisi FAVORABLE (Aman). Posisi Aman merupakan posisi dimana
perusahaan memiliki kekuatan tertentu yang dapat memperbaiki kondisi menjadi di
atas rata-rata.
Analisis
ETOP
Dari faktor-faktor yang merupakan
peluang (opportunity) dan ancaman (threat) perusahaan yang telah diuraikan pada
bahasan sebelumnya maka dapat disusun tabel ETOP (Environment Threat and
Opportunity Profile) perusahaan. Dengan metode pembobotan dan pemberian rating
seperti pada analisis SAP, di bawah ini akan dibahas terlebih dahulu elemen
yang merupakan peluang perusahaan melalui analisis EOE (Environment Opportunity
Element) dan kemudian akan dibahas elemen yang merupakan ancaman bagi
perusahaan melalui analisis ETE (Environment Threat Element)
Perumusan
Strategi STP dan Bauran Pemasaran
1.
Perumusan
Strategi Segmenting, Targeting dan Positioning (STP)
Setelah
mengetahui keadaan perusahaan melalui analisis SWOT, selanjutnya dibuat
perumusan strategi pemasaran dengan menggunakan proses Segmenting, Targeting,
dan Positioning (STP). Pertama, CV Mandiri Abadi perlu membagi pasarnya menjadi
bagian-bagian (segmenting), khususnya dari segi geografik. Karena dalam membuat
produk furnitur lebih mengacu pada selera konsumen yang berbeda dari berbagi
negara. Kedua, setelah dilakukan penggolongan/pengklasifikasian, CV Mandiri
Abadi perlu menargetkan (targeting) pasar mana yang akan menjadi sasaran untuk
penjualan produknya. Pasar Amerika dan Eropa dirasa lebih menjanjikan karena
minat pasar terhadap produk furnitur yang tinggi. Orang-orang Amerika dan Eropa
merupakan orang-orang yang dinamis, terus berubah dan berkembang secara aktif.
Jadi peluang untuk terus mendapatkan permintaan dari mereka sangatlah tinggi.
Tahap ketiga pada perumusan strategi ini adalah memposisikan CV Mandiri Abadi
pada posisi yang unggul di mata pembeli dibandingkan pesaing (positioning). CV
Mandiri Abadi dapat memperlihatkan keunggulan kualitas produknya kepada
pesaing.
2.
Perumusan Strategi Bauran Pemasaran
a.
Product (Produk)
: Tidak hanya perlu membuat produk dengan kualitas yang baik, tetapi perlu juga
meningkatkan inovasi pada produk-produk CV Mandiri Abadi agar memiliki nilai
lebih dan citra diri dibandingkan dengan pesaingnya.
b.
Price (harga) :
Selain menghitung besaran harga disesuaikan dengan biaya pembuatan produk, CV
Mandiri Abadi juga memperhatikan persaingan harga dengan pesaing. Selain itu
perlu diperhatikan diperhatikan
pemberian servis kepada buyer, misalnya sistem pembayaran yang tidak harus
lunas di muka, atau pemberian diskon dan bonus.
c.
Promotion
(Promosi) : Pembuatan showroom atau display produk perlu dilakukan agar produk
desain asli dari CV Mandiri Abadi dapat dilihat tidak hanya para pembeli di
luar negeri saat ada pameran furnitur, tetapi juga dapat dilihat oleh pembeli
domestik.
d.
Place (Tempat) :
Lokasi fisik dari CV Mandiri Abadi sudah memenuhi kemudahan akses bagi para
buyer untuk mendapatkan produk. Namun hal ini karena tunjangan transportasi,
akses jalan dan teknologi yang modern. Strategi penjualan di showroom dengan
bekerjasama dengan pusat perbelanjaan dapat dilakukan untuk memberikan
kemudahan akses bagi pembeli dengan skala kecil, biasanya adalah konsumen
akhir.
Pengembangan
Strategi Jangka Panjang
Faktor-faktor lingkungan internal
dan eksternal menunjukkan kestabilan. Hal ini memungkinkan CV Mandiri Abadi
untuk memperluas usahanya demi kelangsungan hidup perusahaan. CV Mandiri Abadi
dapat menargetkan pasar baru yang potensial. Misalnya pasar Timur Tengah, yang
menunjukkan peningkatan minat beli. Pasar Eropa masih menempati posisi
tertinggi pada permintaan pasar CV Mandiri Abadi. Namun perlu diwaspadai
kondisi keuangan negaranegara Eropa, karena permintaan pasar Eropa cenderung
turun sebagai akibat kondisi keuangan yang melemah. Pasar Timur Tengah bisa
dijadikan alternatif apabila suatu saat pasar Eropa sudah tidak potensial.
Kesimpulan:
Dari hasil analisis posisi internal
dan eksternal diketahui:
1.
Kekuatan
perusahaan terletak pada hubungan dengan lingkungan sekitar yang terjalin baik,
kualitas produk yang baik sehingga pembeli puas, harga produk yang bersaing sehingga
tidak pernah dikeluhkan pembeli, posisi perusahaan yang dekat dengan sumber
bahan baku, dan promosi yang kuat melalui pedagang perantara.
2.
Kelemahan
perusahaan terletak pada Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki budaya kerja
kurang baik, kurangnya inovasi pada design produk dan pengembangan produk baru
karena perusahaan hanya fokus pada pemenuhan pesanan, dan belum ada merk dagang
khusus dari perusahaan.
3.
Peluang yang
bisa dimanfaatkan perusahaan adalah dukungan dari pemerintah melalui kebijakan
dan bantuan-bantuan, pedagang perantara/broker yang membantu promosi usaha,
perubahan teknologi yang semakin maju mempermudah perusahaan melakukan kegiatan
usahanya dan melakukan pemasaran dan minat konsumen yang sangat tinggi terhadap
produk furnitur.
4.
Ancaman bagi
perusahaan antara lain kebijakan pemerintah baik kebijakan langsung ataupun
tidak langsung yang berdampak pada perusahaan, keberadaan pesaing baik pesaing
lama maupun pesaing baru, bahan baku yang semakin menipis, dan pengurusan
dokumen ekspor produk furnitur yang rumit.
Dari analisis SAP CV Mandiri Abadi
memiliki nilai tertimbang 3,46 yang artinya perusahaan berada pada posisi yang
Dari analisis internal perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan berada pada
posisi Aman (Favorable) yang berarti perusahaan mempunyai kekuatan yang bisa
dimanfaatkan dengan strategistrategi tertentu, serta mempunyai peluang yang
lebih baik di atas rata-rata untuk meningkatkan posisinya.
Berdasarkan analisis ETOP, hasil
analisis peluang (EOE) nilai tertimbang yaitu 3,93.
Dan berdasarkan analisis ancaman (ETE) nilai tertimbang yaitu 2,36. Diketahui
perusahaan CV Mandiri Abadi berada pada posisi usaha IDEAL (Ideal Bussiness).
Ini artinya CV Mandiri Abadi memiliki peluang sukses yang tinggi dan resiko
kegagalan yang rendah.
Berdasarkan analisis SAP diketahui
CV Mandiri Abadi berada pada posisi Favorable (Aman) dan melalui analisis ETOP
termasuk dalam usaha Ideal (Ideal Business), maka kombinasi kedua posisi
tersebut menunjukkan posisi Invest. Ini berarti perusahaan dapat melakukan
ekspansi perusahaan atau mengembangkan usahanya untuk mendapatkan keuntungan
yang lebih optimal.
Strategi perusahaan berdasarkan
marketing mix dan STP adalah perusahaan dapat mengembangkan inovasi pada
produk, membuat sistem pembayaran cicil, membuat showroom dan display produk,
membuat klasifikasi pasar, menargetkan pasar yang potensial, kemudian
menempatkan perusahaan pada posisi tertentu di mata pasar yang ditargetkan. Melihat
posisi perusahaan dari faktor internal maupun eksternal, strategi untuk jangka
panjang yang cocok diterpkan oleh CV Mandiri Abadi yaitu membangun pasar yang
lebih luas (strategi ekspansi). Strategi ini membutuhkan biaya riset untuk
penelitian pasar yang masih mempunyai potensi untuk dimasuki. Hal ini dilakukan
untuk meraih keuntungan yang lebih besar. Ekspansi dilakukan tidak hanya
dilakukan di pasar luar negeri, tapi perlu juga dilakukan di dalam negeri.