Selasa, 15 Agustus 2017

Arungi Asa dalam Mimpi Penuh Juang dan Cerita

                 Arungi Asa dalam Mimpi Penuh Juang dan Cerita

 “Don’t let dreams be a dream, but make a dream be the biggest real opportunity.” Sungguh sederhana rasanya kalimat tersebut dituliskan. Semua tentang mimpi dan cita-cita, tersemat dalam banyak harapan dan kesungguhan bagaimana mewujudkannya. Mimpi dan cita-cita tidak ada batasnya, karena mimpi dan cita-cita adalah seluas dunia. Berani bermimpi, lalu mengejarnya dan menggapainya adalah suatu hal yang sudah semestinya dilakukan oleh kita sebagai khalifah di bumi. Berhenti bermimpi dan tidak mengetahui akan cita-cita maka semua hal akan sia-sia.
Rasanya tidak mungkin jika ada orang yang tidak memiliki mimpi, dan rasanya juga tidak mungkin jika kita meremehkan peran mimpi dan cita-cita dalam menentukan masa depan kita. Memiliki mimpi boleh dikatakan sebagai nilai lebih seseorang. Karena dengan mimpi, kita akan memiliki motivasi serta semangat yang tinggi dalam menjalani kehidupan. Juga karena jika tidak memiliki mimpi, kehidupan yang dijalani akan terasa begitu membosankan. Manfaat lain dalam memiliki mimpi adalah membuat arah dan tujuan kehidupan semakin jelas, kita jadi akan mengetahui bagaimana caranya berusaha dan mengapa kita melakukan sesuatunya. Selain itu, mimpi akan membantu kita dalam melatih mental dan niat kita, karena dalam meraih mimpi tesebut pastilah banyak tantangan dan ujian yang harus dihadapi.
Meskipun begitu, dalam meraih mimpi yang diinginkan tidaklah mudah. Fakta membuktikan bahwa hanya sekitar 25% manusia yang mampu dan sukses meraih mimpi yang mereka inginkan. Kebanyakan diantara mereka banyak yang gagal ditengah jalan. Penyebab kegagalan meraih mimpi mereka adalah karena faktor keluarga, ekonomi, lingkungan, pendidikan, serta mentalitas. Sedangkan bagi mereka yang mampu dan sukses meraih mimpi adalah mereka yang berusaha dan bekerja dalam mewujudkan mimpinya. Bukan hanya bermalas-malasan serta mengandai-andai saja, melainkan dengan usaha, niat, kerja keras, doa, dan keberuntungan hingga mampu meraih mimpi yang diinginkan.
Banyak persiapan yang harus dilakukan untuk meraih mimpi yang diharapkan, khususnya diri saya sendiri yang kini tengah menikmati masa-masa hijrah menjadi muslimah yang lebih baik lagi. Banyak sekali cara Islam mempermudah kita untuk meraih mimpi, setidaknya diri saya sendiri harus mampu tetap berjuang kala menghadapi satu hingga ribuan kegagalan. Cara saya untuk meraih mimpi saya diantaranya adalah selalu jangan puas terlebih dahulu akan sesuatu karena kepuasan yang terlalu dini hanya akan membuat diri kita terlena dalam kesuksesan dan melupakan tujuan yang sebenarnya. Selain itu dengan tidak puas terlebih dahulu akan menjaga dan menumbuhkan mimpi lebih semangat lagi dalam meraihnya. Kemudian saya harus mengetahui bakat dan potensi saya sendiri, karena saya menyadari betul bakat dan potensi akan menjadi senjata yang ampuh dalam meraih mimpi yang diharapkan. Kemudian cara dan persiapan yang lainnya adalah dengan melatih kemampuan diri, kemudian mengembangkan kepribadian untuk menjadi yang lebih baik lagi, karena orang yang sukses adalah orang yang mau dan berusaha untuk menjaga kepribadian yang baik dan mau untuk mengembangkannya sampai dirinya benar-benar telah mampu untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Selanjutnya meningkatkan ilmu pengetahuan merupakan salah satu faktor yang dapat membantu kita dalam meraih mimpi. Persiapan lainnya yaitu berpikir maju, banyak orang yang merasa bahwa dirinya adalah yang terbaik diantara yang lain, perspektif semacam itu harus dihilangkan, kita harus kuatkan keyakinan dan selalu berhati-hati. Kemudian jangan menyerah dan selalu mencoba meskipun pernah mengalami kegagalan. Bisa jadi kegagalan tersebut adalah keberhasilan kita yang tertunda. Dan yang terakhir yaitu dengan doa, berdoa dan meminta petunjuk dari Allah. Manusia hanya bisa berusaha, dan Allah yang menentukannya.
Yang menjadi pertanyaannya kini adalah bagaimana saya dapat mewujudkan mimpi saya dengan persiapan-persiapan tersebut?
Caranya sudah saya mulai sejak saya bersekolah di Sekolah Dasar. Saya sering mengunjungi sebuah perpustakaan di dalam satu masjid dekat rumah. Di sana saya seringkali membaca dan meminjam buku berisi sajak-sajak puisi, dan beberapa buku cerita Islam. Sejak saat itu saya senang sekali berkutat dengan buku-buku. Saya kembangkan minat saya di dunia membaca dan menulis tersebut sampai sekarang. Selama bersekolah di Sekolah Dasar saya juga minat dengan dunia kesenian, saya pun pernah mengikuti lomba karya seni kriya. Selain itu saya juga minat di dunia hitung-hitungan dan beberapa kali mengikuti lomba MIPA. Beranjak remaja, di Sekolah Menengah Pertama saya masih suka dengan dunia sastra dan seni. Saya mengikuti beberapa kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, dengan tujuan untuk berkembang lebih baik lagi. Memasuki Sekolah Menengah Kejuruan, dunia agak terasa berubah karena saya masuk jurusan Akuntansi dimana sebelumnya tidak pernah membayangkan harus terjun di dunia ekonomi yang seperti itu. Saya menjalaninya memang agak berat, namun nyatanya dengan usaha keras dan doa saya dapat melewatinya.
Beranjak dewasa, ketika saya memutuskan untuk masuk ke dunia perkuliahaan, saya dihadapi dunia baru dimana persaingan individu menjadi yang terbaik sangat terasa. Sampai akhirnya saya mencoba untuk mulai menjadi anggota yang sesungguhnya dalam sebuah organisasi. Saya mengikuti perekrutan di SEF (Sharia Economic Forum) Gunadarma. Organisasi ini sudah menjadi tujuan saya ketika pertama kali menginjakkan kaki di dunia perkuliahaan, karena melihat banyak sekali manfaat dan prospek positif kedepannya jika saya bisa menjadi bagian di dalamnya. Mimpi saya dimulai lagi, dan kali ini berlipat-lipat rasanya untuk semangat dan keinginan bersungguh-sungguh untuk bekerja keras meraih mimpi-mimpi yang hanya baru bisa dituliskan dan diucapkan. Cara saya untuk meraih mimpi saya melalui berbagai persiapan yang sudah saya jabarkan sebelumnya adalah, dengan mengikuti kegiatan SEF dengan sebaik-baiknya, aktif turut serta dalam kegiatan SEF, membagi waktu antara perkuliahaan dan SEF dengan sebaik-baiknya, mempertahankan IPK dan berusaha untuk meningkatkannya juga. Berusaha untuk bisa mengikuti kegiatan positif lainnya dimana bisa mendapatkan pengaruh yang baik untuk masa depan saya. Selain itu, untuk meraih mimpi saya yang besar tersebut saya juga akan terus berusaha untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Setelah menyelesaikan kuliah S1, saya juga ingin berusaha untuk mendapatkan beasiswa dan kuliah di luar negeri. Seperti yang saya cita-citakan, saya punya mimpi kuliah di Melbourne University. Bismillah..
Persiapan yang dapat saya lakukan adalah memanfaatkan waktu secara optimal agar tidak ada waktu untuk saya tidak produktif, yaitu dengan melakukan kerja part time. Selain mendapatkan penghasilan, kita juga bisa mempelajari etos kerja berupa nilai dan wawasan yang bisa menjadi bekal kita untuk menyongsong masa depan yang cerah. Cara lainnya adalah dengan mengikuti organisasi dan berkontribusi, berbagi ilmu serta berbagi pengalaman kepada sesame khalifah di bumi. Selain itu untuk mewujudkan mimpi-mimpi saya, mewujudkannya yaitu dengan terus berkarya.
Bagi setiap muslim dan untuk diriku sendiri, berkarya jangan sampai ada jeda. Mengapa? Jadilah kita sebagai muslim padat dengan karya yang dapat mengoptimalkan setiap waktu yang hadir untuk menghasilkan karya secara maksimal. Dengan begitu, kita dapat berlari beriringan dengan nalar agar berkembang dan tereksplor daya pikir kita yang melahirkan manfaat.
Seperti dalam firman Allah SWT, dalam surah At-Tiin : “Sesungguhnya Kami telah ciptakan manusia dengan bentuk yang sebaik-baiknya.” Kita diciptakan sebagai manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya oleh Allah, maka dari itu kita harus memulai sesuatunya dengan usaha yang maksimal dan sebaik-baiknya agar menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar