Urgensi Dakwah
Ekonomi Islam
Urgensi
adalah sesuatu yang sangat mendesak untuk segera dilakukan. Dan kata dakwah sendiri
berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti panggilan, ajakan, dan seruan.
Kata ini berasal dari kata kerja da’a dan yad’u. Sedangkan untuk sistem ekonomi
Islam yaitu merupakan suatu cara
hidup manusia
yang serba berkecukupan. Islam
sendiri menyediakan segala aspek kebutuhan manusia yang mengupayakan subuah tatanan yang
didasarkan pada seperangkat konsep hablum
min-Allah wa hablum min-Annas, yang berkaitan tentang Tuhan, manusia dan hubungan keduanya.
Salah
satu permasalahan mendasar
yang dihadapi oleh para praktisi ekonomi syariah adalah masih minimnya kualitas
dan kuantitas sumberdaya manusia yang memiliki penguasaan ilmu ekonomi yang
berbasis pada syariah Islamiyyah. Pemikiran ekonomi
dalam Islam bukannya belum dikaji, hanya saja belum
dikembangkan dan belum ditata secara sistematis ”canggih” yang telah dilakukan
oleh ekonomi konvensial. Belum ditemukannya suatu solusi yang tuntas, memberikan indikasi bahwa
teori ekonomi konvensional dengan arus utama pemikiran barat memang tak berdaya
mengatasinya. Oleh karena itu, peran Ekonomi Islam sangatlah dibutuhkan dalam
menghadapi tantangan perekonomian Global.
Ekonomi Islam sendiri membahas dan mempelajari bagaimana manusia dapat
memenuhi kebutuhan materinya di dunia sehingga
tercapai kesejahteraan yang akan membawa kepada kebahagiaan di dunia dan di
akhirat (Falah).
Falah atau kehidupan yang mulia dan sejahtera
di dunia dan akhirat dapat terwujud apabila terpenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup
manusia secara seimbang berdasarkan kemaslahatan (mashlahah). Menurut
As-Shatibi, mashlahah dasar bagi kehidupan manusia terdiri dari lima hal yaitu
agama (dien), jiwa (nafs), intelektual (‘aql), keluarga dan keturunan (nash),
dan material (maal).
Ekonomi Islam dianggap lebih memungkinkan
untuk mengatasi permasalahan ekonomi
di bandingkan dengan ekonomi ribawi yang sering menciptakan uang tanpa
memperhatikan apakah uang itu disalurkan pada yang
berhak atau tidak. Dari
ketiga
sistem ekonomi yang ada yaitu
sistem ekonomi kapitalis, sosialis dan campuran.
Pada masa kini perekonomian global lebih
mengarah ke sistem ekonomi kapitalis karena telah mengarah pada ciri-ciri kapitalis.
Dalam sistem ekonomi kapitalis hanya mengejar
keuntungan saja, sistem ini tidak menitikberatkan atau
memikirkan pihak-pihak yang bisa saja dirugikan, selain itu norma dan etika
juga masih jarang digunakan di dalam sistem kapitalis.
Sistem ekonomi mengalami perkembangan, mulai
dari sistem ekonomi tradisonal, modern hingga kapitalis pada zaman sekarang. Perkembangan
itu di pengaruhi oleh pola pikir manusia yang semakin lama manusia ingin bebas
dantidak mau dibatasi, sama seperti kegiatan ekonomi yang mereka lakukan.
Manusia semakin ingin untuk terlepas dari
aturan-aturan pemerintah, oleh sebab itu sistem kapitalis mengalami perkembangan yang pesat.
Tujuan sistem perekonomian
Islam yang akhirnya dipilih menjadi penengah atas permasalahan yang ada karena
sistem kapitalis yang berkembang yakni dengan mewujudkan efisiensi dan keadilan dalam alokasi serta
pendistribusian sumber daya dimana sistem perekonomian
Islam ini juga mengakui peran
kekuatan pasar dan kebebasan
individu. Akan tetapi sistem ini juga mengakui kemungkinan dampak yang merugikan dari pasar
yang benar-benar tidak diatur
pada berbagai macam lapisan masyarakat, khususnya pihak yang
sekiranya tidak mampu (miskin/lemah).
Kondisi
perekonomian di Indonesia sendiri tidak terlepas dari arus globalisasi. Akibat
dari globalisasi bagi Indonesia pun memiliki dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positif globalisasi bagiindonesia
adalah mendorong Indonesia untuk memproduksi barang dengankualitas yang baik
sehingga dapat meningkatkan daya saing produksi dalam negeri di pasar internasional,
mendorong para pengusaha untuk meningkatkan efisiensi dan menghilangkan biaya
tinggi. Sedangkan dampak negatif globalisasi ekonomi bagi indonesia
adalahglobalisasi ekonomi mengakibatkan kesenjangan sosial yang semakin besar
antara yang kaya dan yang miskin.
Namun di balik ini semua ada harapan baru
dengan menggeliatnya ekonomi Islam di Indonesia. Walaupun belum berpengaruh
maksimal bagi perekenomian Indonesia secara keseluruhan, namun perkembangan
ekonomi
Islam sudah menyentuh sektor vital negeri ini
yakni di
sektor perbankan dan
lembaga keuangan mikro.
Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia lebih
cendrung dititik beratkan
pada sektor perbankan. Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan.
Peran ekonomi Islam di Indonesia diharapkan
tidak hanya dalam ruang lingkup mikro namun juga memiliki peran pada ruang lingkup makro. Ekonomi Islam terasa
sangat perlu untuk masuk
pada ruang lingkup makro
untuk dapat memberikan dampak lebih luas melalui kebijakan-kebijakan
pemerintah saat ini dan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan banyak kiat-kiat
dalam mengkaji dan memeratakan berbagai aspek dengan prinsip syariah untuk
mengembangkan ekonomi Islam
melalui perbankan syariah dan lembaga keuangan syariah lainnya agar dapat
diterapkan secara menyeluruh oleh masyarakat sebagaimana yang pernah diterapkan
pada era pertama kebangkitan ekonomi Islam. Ekonomi Islam tidak hanya
sekedar menjadi sebuah alternatif tetapi perlahan namun pasti
menjelma menjadi pilihan utama sistem ekonomi bangsa pada masa mendatang.
Dan
untuk kita sebagai pemuda dan pemudi Indonesia harus berusaha untuk ikut serta
berkontribusi dalam pengembangan ekonomi Islam. Dakwah dalam kontribusi untuk
memajukan dan mampu mengedepankan sistem ekonomi berdasarkan prinsip-prinsip
syariah sangat diperlukan saat ini. Hal itu dilakukan agar tercapainya dan
terlaksananya sistem ekonomi Islam lebih mudah dan cepat, begitulah maksud dari
betapa pentingnya dakwah mengenai kemajuan perkembangan ekonomi Islam dapat
dilaksanakan dengan segera dan mampu mencakup berbagai aspek kehidupan manusia
serta memberikan manfaat dan keadilan bagi manusia itu sendiri. Urgensi dakwah
ekonomi Islam yang dimaksud juga merupakan suatu pelaksanaan dakwah untuk mengembangkan
dan konsistensi kita sebagai manusia untuk menerapkan sistem perekonomian
berdasarkan prinsip syariah, sehingga manusia itu sendiri juga bisa
bertanggungjawab atas segala urusannya di dunia dan di akhirat nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar