Selasa, 15 Agustus 2017

Urgensi Dakwah Ekonomi Islam

Urgensi Dakwah Ekonomi  Islam

Urgensi adalah sesuatu yang sangat mendesak untuk segera dilakukan. Dan kata dakwah sendiri berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti panggilan, ajakan, dan seruan. Kata ini berasal dari kata kerja da’a dan yad’u. Sedangkan untuk sistem ekonomi Islam yaitu merupakan suatu cara hidup manusia yang serba berkecukupan. Islam sendiri menyediakan segala aspek kebutuhan manusia yang mengupayakan subuah tatanan yang didasarkan pada seperangkat konsep hablum  min-Allah wa hablum min-Annas, yang berkaitan tentang Tuhan, manusia dan hubungan keduanya.
Salah satu permasalahan mendasar yang dihadapi oleh para praktisi ekonomi syariah adalah masih minimnya kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia yang memiliki penguasaan ilmu ekonomi yang berbasis pada syariah Islamiyyah. Pemikiran ekonomi dalam Islam bukannya belum dikaji, hanya saja belum dikembangkan dan belum ditata secara sistematis ”canggih” yang telah dilakukan oleh ekonomi konvensial. Belum ditemukannya suatu solusi yang tuntas, memberikan indikasi bahwa teori ekonomi konvensional dengan arus utama pemikiran barat memang tak berdaya mengatasinya. Oleh karena itu, peran Ekonomi Islam sangatlah dibutuhkan dalam menghadapi tantangan perekonomian Global.
Ekonomi Islam sendiri membahas dan mempelajari bagaimana manusia dapat memenuhi kebutuhan materinya di dunia sehingga tercapai kesejahteraan yang akan membawa kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat (Falah).
Falah atau kehidupan yang mulia dan sejahtera di dunia dan akhirat dapat terwujud apabila terpenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup manusia secara seimbang berdasarkan kemaslahatan (mashlahah). Menurut As-Shatibi, mashlahah dasar bagi kehidupan manusia terdiri dari lima hal yaitu agama (dien), jiwa (nafs), intelektual (‘aql), keluarga dan keturunan (nash), dan material (maal).
Ekonomi Islam dianggap lebih memungkinkan untuk mengatasi permasalahan ekonomi di bandingkan dengan ekonomi ribawi yang sering menciptakan uang tanpa memperhatikan apakah uang itu disalurkan pada yang berhak atau tidak. Dari ketiga sistem ekonomi yang ada yaitu sistem ekonomi kapitalis, sosialis dan campuran.
Pada masa kini perekonomian global lebih mengarah ke sistem ekonomi kapitalis karena telah mengarah pada ciri-ciri kapitalis. Dalam sistem ekonomi kapitalis hanya mengejar keuntungan saja, sistem ini tidak menitikberatkan atau memikirkan pihak-pihak yang bisa saja dirugikan, selain itu norma dan etika juga masih jarang digunakan di dalam sistem kapitalis.
Sistem ekonomi mengalami perkembangan, mulai dari sistem ekonomi tradisonal, modern hingga kapitalis pada zaman sekarang. Perkembangan itu di pengaruhi oleh pola pikir manusia yang semakin lama manusia ingin bebas dantidak mau dibatasi, sama seperti kegiatan ekonomi yang mereka lakukan. Manusia semakin ingin untuk terlepas dari aturan-aturan pemerintah, oleh sebab itu sistem kapitalis mengalami perkembangan yang pesat. Tujuan sistem perekonomian Islam yang akhirnya dipilih menjadi penengah atas permasalahan yang ada karena sistem kapitalis yang berkembang yakni dengan mewujudkan efisiensi dan keadilan dalam alokasi serta pendistribusian sumber daya dimana sistem perekonomian Islam ini juga mengakui peran kekuatan pasar dan kebebasan individu. Akan tetapi sistem ini juga mengakui kemungkinan dampak yang merugikan dari pasar yang benar-benar tidak diatur pada berbagai macam lapisan masyarakat, khususnya pihak yang sekiranya tidak mampu (miskin/lemah).
Kondisi perekonomian di Indonesia sendiri tidak terlepas dari arus globalisasi. Akibat dari globalisasi bagi Indonesia pun memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif globalisasi bagiindonesia adalah mendorong Indonesia untuk memproduksi barang dengankualitas yang baik sehingga dapat meningkatkan daya saing produksi dalam negeri di pasar internasional, mendorong para pengusaha untuk meningkatkan efisiensi dan menghilangkan biaya tinggi. Sedangkan dampak negatif globalisasi ekonomi bagi indonesia adalahglobalisasi ekonomi mengakibatkan kesenjangan sosial yang semakin besar antara yang kaya dan yang miskin.
Namun di balik ini semua ada harapan baru dengan menggeliatnya ekonomi Islam di Indonesia. Walaupun belum berpengaruh maksimal bagi perekenomian Indonesia secara keseluruhan, namun perkembangan ekonomi Islam sudah menyentuh sektor vital negeri ini yakni di sektor perbankan dan lembaga keuangan mikro. Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia lebih cendrung dititik  beratkan pada sektor perbankan. Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan.
Peran ekonomi Islam di Indonesia diharapkan tidak hanya dalam ruang lingkup mikro namun juga memiliki peran pada ruang lingkup makro. Ekonomi Islam terasa sangat perlu untuk masuk pada ruang lingkup makro untuk dapat memberikan dampak lebih luas melalui kebijakan-kebijakan pemerintah saat ini dan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan banyak kiat-kiat dalam mengkaji dan memeratakan berbagai aspek dengan prinsip syariah untuk mengembangkan ekonomi Islam melalui perbankan syariah dan lembaga keuangan syariah lainnya agar dapat diterapkan secara menyeluruh oleh masyarakat sebagaimana yang pernah diterapkan pada era pertama kebangkitan ekonomi Islam. Ekonomi Islam tidak hanya sekedar menjadi sebuah alternatif tetapi perlahan namun pasti menjelma menjadi pilihan utama sistem ekonomi bangsa pada masa mendatang.
Dan untuk kita sebagai pemuda dan pemudi Indonesia harus berusaha untuk ikut serta berkontribusi dalam pengembangan ekonomi Islam. Dakwah dalam kontribusi untuk memajukan dan mampu mengedepankan sistem ekonomi berdasarkan prinsip-prinsip syariah sangat diperlukan saat ini. Hal itu dilakukan agar tercapainya dan terlaksananya sistem ekonomi Islam lebih mudah dan cepat, begitulah maksud dari betapa pentingnya dakwah mengenai kemajuan perkembangan ekonomi Islam dapat dilaksanakan dengan segera dan mampu mencakup berbagai aspek kehidupan manusia serta memberikan manfaat dan keadilan bagi manusia itu sendiri. Urgensi dakwah ekonomi Islam yang dimaksud juga merupakan suatu pelaksanaan dakwah untuk mengembangkan dan konsistensi kita sebagai manusia untuk menerapkan sistem perekonomian berdasarkan prinsip syariah, sehingga manusia itu sendiri juga bisa bertanggungjawab atas segala urusannya di dunia dan di akhirat nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar